Hati atau qalbu merupakan organ tubuh yang menentukan bersih atau kotor fikiran dan jiwa manusia. Sebab hati bagi tubuh manusia mempunyai fungsi penting seperti menyaring darah, menghilangkan racun dan menghasilkan faktor yang membantu darah membeku.
Hati atau dalam bahasa kesehatan sering disebut lever merupakan organ paling besar dan paling berat yang ada di dalam tubuh. Beratnya sekitar 3 pound atau 1,3 kg. Letaknya berada di bagian atas sebelah kanan abdomen dan di bawah tulang rusuk. Organ hati yang cukup besar ini setara dengan fungsinya yang cukup berat.
Lebih dari 500 pekerjaan dilakukan oleh lever. Hati juga menjadi tempat menyaring segala sesuatu yang dikonsumsi maupun dihirup manusia, termasuk yang diserap dari permukaan kulit. Dalam situs Hepatitis Foundation International disebutkan, lever bertindak sebagai mesin tubuh, dapur, penyaring, pengolah makanan, pembuangan sampah, dan malaikat pelindung. Masalahnya, hati merupakan teman yang pendiam. Manakala ada sesuatu yang salah, ia tidak mengeluh hingga terjadi kerusakan lebih jauh.
Begitulah fungsi hati, makanya tidak salah nabi Muhammad SAW bersabda bahwa hati itu penentu jiwa manusia. Jika ia baik maka baiklah hati itu, begitu sebaliknya jika rusak maka rusaklah hati kita. Atau selengkapnya sabda tersebut “Ingatlah bahwa di dalam tubuh manusia ada segumpal organ, bila ia baik maka baiklah seluruh tubuh manusia itu. Dan bila dia rusak, maka rusaklah seluruh tubuhnya. Organ itu adalah hati atau qolbun"(HR Bukhari dan Muslim).
Maka dalam hidup ini mestinya kita menjaga hati, dalam hati sanubari segala bentuk kehidupan itu tertanam. Jagalah hati dari penyakit iri, dengki, dan segala yang membuat hati ini tidak bermakna. Renungkanlah Firman Allah SWT "Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada" (QS AL-Haj{22}:46).
Mimik, lidah, gerak-gerik dan perbuatan bisa berbohong. Tetapi dalam hati terdalam pasti ada sebuah kebenaran, yang sangat berbeda dengan tampilan di permukaan kita. Hatilah intisari kebenaran. Untuk itu HATI-hatilah dengan HATI.
Minggu, 26 April 2009
Hati Semayam Kehidupan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar