Kamis, 16 April 2009

SBY, Presiden Ketujuh

Fenomena politik pasca Pemilu legislatif (pileg) 2009 semakin telanjang. Beberapa calon presiden (CAPRES) bersatu untuk menjadikan hasil pileg cacat dan terjadi kecurangan, atau sering disebut pemilu terburuk.


Pertemuan capres pada Rabu (14/4) di Jl. Teuku Umar di rumah kediaman Megawati (PDIP), diantaranya: Wiranto (Hanura), Prabowo (Gerindra), Rizal Ramli (Partai-partai kecil), Yusril Ihza Mahendra (PBB), serta Sultan Hamengku Buwono X yang didampingi dengan petinggi partai seperti MS. Kaban, dan Bursah Zarnubi. Juga diikuti tokoh nasional Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Semua Capres dan tokoh menyatakan akan melakukan perlawanan terhadap hasil Pileg, dengan alasan kekacauan DPT dan partisipasi Pemilu yang hanya 60 persen. “Pelaksanaan Pemilu 2009 adalah Pemilu terburuk sejak reformasi. Pemilu sangat jauh dari pemilu yang jujur, bermartabat, adil, dan demokratis” kata Wiranto.

Namun, di luar itu semua hasil Pemilu 2009 ini menunjukkan bahwa dominasi SBY dan partai Demokrat merupakan pemenang. SBY diprediksi akan menjadi Presiden ketujuh, atau menjadi pemenang presiden.

Karena dari kalkulasi lawan-lawannya, SBY dengan pasangan (Cawapres) siapa pun jika diadu dengan capres lain tetap akan menjadi pemenang. Adapun prediksi Capres 2009 adalah:

1. SBY & Sri Mulyani, alternatif SBY – JK
2. Megawati – Prabowo (Mega-Pro)
3. Wiranto – Rizal Ramli (Blok Perubahan)
4. JK – Wiranto (jika Golkar tetap ngotot Capres sendiri)

Keberhasilan Demokrat menjadi pemenang dengan 20 persen lebih, memberikan peluang lebih besar SBY untuk mengambil Cawapres pilihan sendiri. Dengan keberhasilan SBY melalui citra yang positif: berhasil dalam masa pemerintahan, dan tentara bersih merupakan keunggulan dan penentu kemenangan. Selain itu, asing juga lebih menerima SBY dibanding Capres lainnya.

Ini masih prediksi dan hitungan orang tanpa kalkulasi ilmiah, hanya berdasar pengamatan semata. Tetapi sekali lagi jika ingin memenangkan pertarungan pada Pilpres 2009 ini, Capres yang menjadi lawan SBY, harus membuat strategi dan model pencitraan yang hebat. Mungkin kalau itu dibuat baru, bisa mendongkrak kemenangan. Tapi belum pasti jadi pemenang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar