Kamis, 16 April 2009

Rakyat Bohongi Caleg

Pemilu 2009 telah memberikan pelajaran bagi tokoh dan para politisi di seluruh Indoensia. Bahwa politik itu berwarna abu-abu, tidak pasti dan tidak jelas.

Puluhan, ratusan bahkan milyaran rupiah yang digelontorkan untuk merayu rakyat agar memilihnya ternyata bukan jaminan. Rakyat terkadang punya pilihan sendiri, baik atas nama partai, kredibilitas caleg (baik, merakyat) bahkan tidak jelas pilihannya. Lembaga survey hanya bisa mengukur luarnya saja, tidak sampai ke jeroan otak para pemilih.

Pelajaran berharga adalah marilah ciptakan pemilu ke depan dengan pemilu visioner, artinya memilih caleg yang memiliki kredibilitas dan profesionalitas yang tinggi. Rakyat makin ke depan, makin cerdas dan lebih mudah mendapatkan informasi.

Hal ini juga dapat membuktikan bahwa uang bukan segalanya, siraman uang tidak menjamin mendapat kursi empuk dewan. Kalau tidak mau gila atau mati mendadak gara-gara hilangnya uang yang ditabur ke rakyat, hutang dimana-mana, seperti banyaknya caleg yang masuk rumah sakit jiwa dan bunuh diri pada pemilu 2009 ini.

Hehee.. ternyata saat pemilu, benar-benar pesta rakyat. Saat itu yang terjadi ”sini uangnya, pilihan terserah gue” atau kasarnya ”Gue menipu caleg, karena nanti setelah duduk jadi dewan. Mereka akan menipu rakyat”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar