Pemuda merupakan pewaris dan penentu masa depan bangsa. Hal ini telah ditunjukkan oleh generasi muda dan tercatat dalam tinta emas pada setiap babak perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Sejak zaman pergerakan Budi Oetomo 1908, Ikrar Sumpah Pemuda 1928, terwujudnya Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945, hingga era reformasi dan demokratisasi 1998, kaum muda selalu tampil terdepan menyelamatkan kehidupan bangsa Indonesia.
Bahkan jauh sebelum Indonesia terbentuk, pada masa keemasan kerajaan Majapahit. Gajah Mada sebagai Mahapatih Majapahit, merupakan seorang pemuda yang mengikrarkan diri dalam “Sumpah Palapa” ingin mempersatukan suatu “nusantara”. Berbagai perubahan paradigama kebangsaan tidak terlepas dari peran para pemuda. Di sinilah peran pemuda, selalu memberikan karya yang terbaik untuk memajukan bangsa sesuai konteks keadaannya.
Dalam kehidupan global dan di tengah terjadinya dekonstruksi peta kekuatan dunia, saat ini Indonesia masih sibuk mencari jatidiri. era globalisasi budaya dan ekonomi, telah merapuhkan budaya lokal, tidak sedikit generasi muda yang tercerabut dari budaya dan tradisi asli bangsa Indonesia dan mengikuti trend budaya global yang individualistis, materialistis, hedonis dan berkiblat ke barat.
Memasuki tahun 2009, krisis ekonomi global yang diawali dengan runtuhnya sendi-sendi ekonomi Amerika telah memengaruhi kondisi ekonomi seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Rupiah anjlok ke angka terendah semenjak Maret 2001, yaitu Rp 12.190, sementara IHSG kembali tergelincir 9,5 poin (0,8%) ke titik 1.180,35. Bahkan BPS per Maret 2008 telah mendata bahwa hampir 34,96 juta orang penduduk Indonesia tergolong miskin. Maka jika badai krisis finansial global tidak segera mereda PHK massal tinggal menunggu waktu, dan angka kemiskinan pun akan berlipat.
Di sisi lain, kekayaan alam Indonesia yang berlimpah. Hutan Indonesia adalah hutan yang sangat kaya keanekaragaman hayatinya, beberapa tahun terakhir terjadi penebangan pepohonan besar-besaran dan serentak di hutan maupun di perkebunan baik secara legal maupun illegal (penjarahan). Akibatnya terjadi perubahan iklim, bencana alam banjir dan erosi menimpa rakyat di berbagai pelosok Indonesia.
Begitu pula dengan kekayaan sumber energi minyak mentah, Indonesia sebagai Negara sumber tambang terbesar. Sejatinya rakyat dapat menikmati bahan bakar yang mudah dan murah. Namun kenyataannya, berbagai krisis harga bahan bakar minyak dan antrian panjang rakyat menanti BBM sudah menjadi suguhan berita yang selalu menghiasi media cetak maupun elektronik.
Realitas tersebut harusnya menjadikan refleksi bagi bangsa Indonesia, khususnya kaum muda untuk segera bangkit, bersatu dan membangun kemandirian bangsa. Guna mencapai kondisi tersebut, maka seluruh komponen pemuda dituntut memiliki kemampuan dan keahlian dalam mempresentasikan dan mengimplementasikan tujuannya kepada rakyat dalam upaya mentransformasikan tujuan tersebut menjadi tujuan segenap entitas bangsa yang akan mewujudkan tindakan kolektif dalam pencapaian Indonesia Raya.
Selain itu, kaum muda Indonesia harus segera berbenah diri dengan meningkatkan kemampuan, keahlian, keterampilan dan kualitas diri agar mampu bersaing dengan sumber daya manusia belahan dunia. Sehingga pemuda Indonesia dapat menjadi tuan di negerinya sendiri dan mampu berkompetisi dengan dunia luar.
Jadi bangunlah pemuda Indonesia, bersatu untuk Indonesia lebih jaya
Selasa, 07 April 2009
Bangunlah Pemuda Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar